KAJIAN DAYA TARIK MUSEUM SUKANTA WAHYU SEBAGAI WISATA BUDAYA DI DESA AAN, KLUNGKUNG
DOI:
https://doi.org/10.61696/juparita.v2i2.383Keywords:
museum; wisata budaya; komponen kepariwisataanAbstract
Perkembangan pariwisata budaya di Bali tentunya dibarengi dengan pelestarian adat-istiadat, serta tradisi yang masih dilaksanakan tidak hanya sebagai daya tarik wisata, namun juga sebagai bagian dari tradisi itu sendiri. Salah satu museum yang memiliki potensi daya tarik wisata budaya adalah Museum Sukanta Wahyu yang terletak di Desa Wisata Aan, Kabupaten Klungkung, Bali. Keunikan pada setiap karya pada museum ini mengusung ciri khas budaya Bali. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dimana data yang telah diperoleh melalui observasi, wawancara bersama informan kunci dan dokumentasi ini kemudian dianalisis menggunakan teori komponen kepariwisataan 4A. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Miles dan Huberman dengan tahapan sebagai berikut: (1) data collection, (2) data verification, (3) data reduction, (4) data analysis, (5) data display, dan (6) data conclusion. Adapun hasil yang diperoleh menyatakan bahwa tiga dari empat komponen kepariwisataan terpenuhi oleh Museum Sukanta Wahyu ini. Komponen yang paling menonjol terletak pada komponen attraction, sementara yang tidak memenuhi adalah komponen amenities. Kesimpulannya, Museum Sukanta Wahyu memiliki daya tarik yang kuat pada komponen atraksi wisata yang terletak pada pajangan karya seni dengan tema ‘lingga yoni’ yang terletak pada seni patung, dan tema kontemporer-modern pada lukisan 3D. Saran yang dapat diberikan adalah meningkatkan adanya komponen amenities yang berdasarkan hasil analisis, belum terpenuhi.
References
Abdi, I. N., Suprapto, P. A., & Sarja, N. L. A. K. Y. (2021). Pengembangan desa wisata berbasis green tourism di Desa Wisata Bakas, Banjarangkan, Klungkung. Dharmakarya: Jurnal Aplikasi Ipteks Untuk Masyarakat, 10(2), 101-105.
Adiaksa, I. M. A., Sudiadnyani, I. G. A. O., & Uthavi, W. H. (2022). Pemetaan Obyek Wisata Spiritual Di Desa Bakas Banjarangkan-Klungkung. Bhakti Persada Jurnal Aplikasi IPTEKS, 8(1), 53-60.
Astina, I. W. A. A. B., Mekarini, N. W., & Jokosaharjo, S. (2021). Strategi Pengembangan Museum Subak Tabanan sebagai Daya Tarik Wisata Budaya. Journal of Tourism and Interdiciplinary Studies, 1(1), 45-53.
Chaerunissa, S. F., & Yuniningsih, T. (2020). Analisis Komponen Pengembangan Pariwisata Desa Wisata Wonolopo Kota Semarang. Journal Of Public Policy And Management Review, 9(4), 159-175.
Gautama, B. P., Yuliawati, A. K., Nurhayati, N. S., Fitriyani, E., & Pratiwi, I. I. (2020). Pengembangan desa wisata melalui pendekatan pemberdayaan masyarakat. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(4), 355-369.
Hermawan, H. (2016). Dampak pengembangan Desa Wisata Nglanggeran terhadap ekonomi masyarakat lokal. Jurnal pariwisata, 3(2), 105-117.
Liestiandre, H. K., Made, L. D. D. A., Tirtawati, N. M., Susianti, H. W., Negarayana, I. B. P., Lilasari, N. L. N. T., ... & Aridayanti, D. A. N. (2021). Tata Kelola Desa Wisata Berbasis CHSE di Desa Bakas Kabupaten Klungkung. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Makardhi, 1(2), 106-114.
Sugiarti, R., Aliyah, I., & Yudana, G. (2016). Pengembangan potensi desa wisata di Kabupaten Ngawi. cakra Wisata, 17(2).
Susianti, H. W., Dianasari, D. A. M. L., Tirtawati, N. M., Liestiandre, H. K., Negarayana, I. B. P., Lilasari, N. L. N. T., ... & Aridayanti, D. A. N. (2022). Penguatan Storytelling Produk Desa Wisata Bakas Kabupaten Klungkung. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Makardhi, 2(1), 54-61.
Tyas, N. W., & Damayanti, M. (2018). Potensi Pengembangan Desa Kliwonan sebagai Desa Wisata Batik di Kabupaten Sragen. Journal of Regional and Rural Development Planning (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah Dan Perdesaan), 2(1), 74-89.
Suweta, I. M. (2020). Kebudayaan Bali dalam Konteks Pengembangan Pariwisata Budaya. Cultoure: Jurnal Ilmiah Pariwisata Budaya Hindu, 1(1), 1-14.





