POTENSI UPACARA ADAT MONDHOSIYO SEBAGAI DAYA TARIK BUDAYA DI DUSUN PANCOT, KALISORO
DOI:
https://doi.org/10.61696/juparita.v1i2.139Keywords:
Potensi, Daya Tarik Pariwisata, Upacara Adat, MondhosiypAbstract
Tawangmangu merupakan salah satu daerah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah yang terkenal sebagai daerah wisata. Salah satu dusun yang memiliki daya tarik budaya tersebut adalah Dusun Pancot. Dusun Pancot sendiri ditinggali oleh mayoritas penduduk dengan suku Jawa tersebut memiliki sebuah upacara adat bersih desa dan sedekah bumi bernama Upacara Adat Mondhosiyo. Apabila upacara adat ini dapat dikelola dengan baik, maka upacara tersebut berpotensi menjadi sebuah daya tarik wisata. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa paparan, gambar, dan eksplorasi dari hasil wawancara bersama key informan. Hasil dari penelitian ini menunjukan; Pertama, Upacara Adat Mondhosiyo Dusun Pancot memiliki atraksi budaya yang begitu kaya untuk dikembangkan menjadi wisata budaya. Kedua, fasilitas untuk memenuhi kebutuhan pengunjung atau calon wisatawan masih belum tersedia di Dusun Pancot. Ketiga, aksesibilitas dari jalan raya menuju dusun pancot sudah ada, namun belum ada pegiat tour and travel yang membuka paket wisata budaya Mondosiyo di Dusun Pancot. Ketiga, Dusun Pancot belum memiliki lembaga kepariwisataan yang fokus dalam mengembangkan kepariwisataan di dusunnya. Dari keempat konsep yang ada, Dusun Pancot masih memenuhi konsep atraksi dan aksesibilitas. Oleh sebab itu, dua konsep tersebut perlu untuk dikomunikasikan dan dirumuskan kembali antara masyarakat, tetua adat, ketua lingkungan, karang taruna, maupun kelompok sadar wisata yang nantinya terbentuk
References
Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Grasindo: Jakarta
KBBI (online), diambil dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/potensi, pada tanggal 16 Juni 2023.
Kementrian Pariwisata. 2009. Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, diambil dari https://www.dpr.go.id/dokjdih/document/uu/UU_2009_10.pdf, pada tanggal 16 Juni 2023.
Maryani E. 1991. Pengantar Geografi Pariwisata. Bandung: IKIP.
Muksin, I Ketut. 2016. Daya Tarik Wisata (Pemanduan Wisata Alam dan Ekowisata), diambil dari https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/328bb3339a0c0a67 cfcaf025e9e8856b.pdf, pada tanggal 17 juni 2023.
Murdyaningsih, D. 2021. Tradisi Mandhasiya Desa Pancot dan Potensinya sebagai Daya Tarik Wisata Kabupaten Karangnya. El Tarikh Journal of History, Culture and Islamic Civilization, 2(2), 107-117.
Pitana, I Gde. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Ilmu Pariwisata. Yogyakarta: Andi.
Setiawan, Ida Bagus Dwi. 2015. Identifikasi Potensi Wisata Beserta 4A (Atrraction, Amanity, Accessibility, Ancilliary) di Dusun Sumber Wangi, Desa Pemuteran, Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Fakultas Pariwisata: Universitas Udayana.
Shaw, G. & William, A.M.1997. Critical Issue in Tourism. Blackwell Publiser. Oxford.
Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Widjaya, A.N. 2020. Strategi Komunikasi Warga Lingkungan Pancot dalam Upaya Promosi Pembentukan Rintisan Desa Wisata Pancot, Kalisoro, Tawangmangu. Tugas Akhir. Surakarta: Ilmu Komunikasi Universitas Sebelas Maret.
Yoeti, Oka A. 1983. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.





