COMMUNITY BASED TOURISM

TRANSFORMASI MASYARAKAT DESA PENYANGGA TAMAN NASIONAL KELIMUTU FLORES

Authors

  • Hary Jocom Politeknik Bisnis Digital Indonesia
  • Daniel Daud Kameo Fakultas Interdisipliner, Universitas Kristen Satya Wacana

DOI:

https://doi.org/10.61696/juparita.v2i2.396

Keywords:

Desa Waturaka, Community-Based Tourism, Ecotourism, Pariwisata Berkelanjutan

Abstract

Desa Waturaka berhasil melakukan transformasi dari desa dengan penghasil pertanian, meningkat menjadi salah satu destinasi wisata Desa Wisata Alam terbaik yang dinobatkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi pada tahun 2016. Desa ini menjadi penyangga destinasi wisata danau Kelimutu. Waturaka berhasil menerapkan konsep community based tourism, di tengah banyaknya kegagalan di tempat lain. Penelitian ini menggunakan metode kulaitatif dengan melakukan wawancara mendalam terhadap narasumber kunci yaitu tokoh pemuda adat, ketua kelompok sadar wisata, wisatawan, petugas Taman Nasional Kelimutu, tourism management organization dan Swisscontact selaku NGO pendamping masyarakat desa Waturaka. Peran Swisscontact sebagai organisasi non pemerintah dalam melakukan pendampingan secara intensif selama 8 tahun terhadap masyarakat desa Waturaka, mampu merubah pola pikir diikuti tindakan dengan hanya mengandalkan hasil pertanian, bertransformasi optimalisasi potensi sumber daya alam menjadi tujuan wisata. Keberhasilan ini menggunakan metode community based tourism. Implikasi dari penerapan CBT ini membutuhkan waktu yang lama dan partisipasi masyarakat menjadi syarat utama. Komitmen seluruh komponen masyarakat di desa Waturaka dalam membangun potensi pariwisata membawa pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Waturaka yang telah dikenal oleh masyarakat internasional. Tantangan ke depan adalah bagaimana menjaga keberlangsungan sumber daya alam dan kelestarian lingkungan agar tetap terjaga, sehingga konsep ecotourism dapat dipertahankan dan menjadi daya tarik wisata.

References

Catley, A. (1999). Methods on the move: A review of veterinary uses of participatory approaches and methods focusing on experiences in dryland Africa. London: International Institute for Environment and Development.community-tourism projects. Gaborone: SNV Botswana.

Goodwin, H. (2006). Community-based tourism: Failing to Deliver? ID21 Insights, Issue #62

Goodwin H, and R. Santili. (2009). Community-based Tourism: A Success? ICRT Occational Paper No 11

Hardy, A., Beeton, R., & Pearson, L. (2002). Sustainable tourism: an overview of the concept and its position in relation to conceptualizations of tourism. Journal of Sustainable Tourism, 10(6), 475–4

Haywood, K.M. (1988) Responsible and responsive tourism planning in the community. Tourism Management 9 (2), 105–108.

Jamal, T.B. and Getz, D. (1995) Collaboration theory and community tourism planning. Annals of Tourism Research 22 (1), 186–204.

Lea, J.P (1988). Tourism development in the Third World. London: Routledge.

Murphy, P.E. (1985) Tourism: A Community Approach. New York and London: Methuen.

Pearce, D.G. (1992). Alternative tourism: Concepts, classifications, and questions. In V.L. Smith & W.R. Eadington (Eds.), Tourism alternatives: Potentials and problems in the development of tourism (pp. 15–30). Philadelphia, PA: University of Pennsylvania Press.

Rizkianto Neno and Topowijono. (2018). Penerapan Konsep Community Based Tourism Dalam Pengelolaan Daya Tarik Wisata Berkelanjutan: Studi Pada Desa Wisata Bangun, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 58 Nomor 2.

Rozemeijer, N. (2001). Community-based tourism in Botswana: The SNV experience in three

Scheyvens, R. (2002) Case Study: Ecotourism and Empowerment of Local Communities Tourism Management 20 (2) 59-62

Tosun, C. (200). Challenges of sustainable tourism development in the developing world: The case of Turkey. Tourism Management, 22 (3), 289-304.

UNWTO News 67, 20 September 2017 (http/media.unwto.org/content/unwto-news-67)

UNWTO, 13 September 2017,‘Chengdu Declaration on Tourism and The Sustainable Development Goals,’Chendu, Cina.

WWF International. (2001). Guidelines for community-based ecotourism development WWF International

Published

2024-07-04

How to Cite

Jocom, H., & Kameo, D. D. . (2024). COMMUNITY BASED TOURISM: TRANSFORMASI MASYARAKAT DESA PENYANGGA TAMAN NASIONAL KELIMUTU FLORES. Jurnal Pariwisata Tawangmangu, 2(2), 116–124. https://doi.org/10.61696/juparita.v2i2.396

Issue

Section

Articles